Selasa, 04 Maret 2014

Dari Segelas Kopi


should i kill myself or have a cup of coffee? - A. Camus

kalau aku baca lagi kutipan Camus diatas, agak berlebihan juga. sampai dia harus rela mati kalau gak bisa minum kopi. apa dia begitu sukanya sama kopi? sekarang dia udah mati. semoga dia bisa minum kopi tiap hari 'disana'. soalnya kalau seingatku yang ditawarin tuhan di surga cuma anggur, madu dan susu. gak ada kopi. tapi kalau dia masuk neraka aku harap Camus gak lupa untuk bawa kopi dari bumi, biar bisa nyeduh kopi pake api neraka. kalau gitu, semoga juga dia bukan penikmat kopi susu, karena susu adanya di surga.

tapi kalau gak ada surga neraka, semoga dia dipindahin ke ladang kopi terbaik sealam semesta dan bisa ngopi bareng dewa dan bidadari-bidarari kopi.

eh, tapi jujur aku gatau nasib Camus disana sebenernya gimana, aku juga gatau Camus penikmat kopi atau bukan, itu cuman celoteh aja. walaupun sebenernya aku sepakat sama kutipan Camus, tapi ga se-ekstrim itu. 

aku udah suka sekali dengan kopi bahkan sebelum tuhan kepikiran buat ciptain kopi di bumi. tiap pagi dan tiap hari harus ada kopi. aku sampai gak bisa memahami apa itu arti 'bahagia' kalau gak ada segelas kopi di atas mejaku. mendingan hapus aja kata 'bahagia' dari KBBI kalau gak ada segelas kopi. nanti aku ajukan ke balai pustaka.

kopi itu banyak banget macemnya. tapi yang menarik perhatianku selama ini cuman kopi hitam atau kamu mengenalnya kopi tubruk. gak kaya cappucino atau machiato yang penyajiannya dan penampilannya pun harus punya konsep. tapi kalau kopi hitam, sekilas kopi hitam tidak peduli dengan penampilan dan seolah tidak membutuhkan kemampuan khusus untuk membuatnya. tapi tunggu sampai kamu hirup harumnya, aromanya.

padahal membuat kopi hitam itu kuncinya ada pada temperatur air dan takaran yang tepat. gak semudah yang dibayangkan. sama seperti hidupmu kan? kamu harus tau bagaimana mengisi hidupmu dengan tepat agar menjadi segelas kopi yang enak.

dulu aku sering banget disuruh-suruh bikin kopi sama ayahku dan selalu diomelin kalau gak enak. katanya biar aku tau bagaimana cara bahagiain orang dan biar orang lain bisa bahagiain kamu. jangan sampai orang lain atau tamu merasa kecewa karena segelas kopi, karena aku juga gak mau dibuat kecewa ketika bertamu karena si tuan rumah gagal membuat segelas kopi yang enak. semacam hukum karma mungkin. aku sepakat, karena aku percaya hukum karma.

sekarangpun aku sedang menikmati segelas kopi hitam yang aku bikin sendiri, aku gak suka yang terlalu manis. takut daibetes ah! setiap meminum kopi aku selalu merasa seperti jatuh cinta yang berulang-ulang tiap hari, karena kopi membuat jantungku berdebar lebih kencang dari biasanya.


pesan:
semanis apapun kamu membuat kopi, tetap akan terasa pahit. karena kopi tetaplah kopi. begitu pula dengan hidup dan jangan menilai kopi dari gelasnya dan warnanya. semewah apapun gelasnya sampai kamu menyadari kalau kamu sedang menikmati pahit yang sama dengan yang lain. begitu pula dengan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar