Rabu, 30 Juli 2014

Catper: Klapanunggal 3

14 juli 2014

gua ketiga untukku. gua leuksa. udah prosedur dari ketua tim untuk bawa perlengkapan vertikal, srt set dan tali lima puluh meter. beratberat kami bawa ternyata gak kepake, ih. gua leuksa seidkit berlumpur. bertingkat, tapi pendek. ujung cuman lorong sempit sepanjang lima meteran. haru ngerayap masuknya.

karena pendek, kami selesai duluan di gua leuksa. doni sebagai leader mutusin untuk beresin gua ciranji yang belum selesai dipetakan. yona yang rigging, lumayan ada kemajuan lebih cepet dari biasanya. vertikal di gua ciranji bisa sampe dua puluh meteran. tapi simpulnya harus diperbaiki lagi ya, sedikit lagi jadi rapih.

setelah turun semua, kita mualu telusuri lorong horizontalnya. oh ya, gua ciranji satusatunya gua yang berair disini. dan satusatunya sumber air untuk kehidupan penduduk disini. sepanjang lorong yang kami telusuri, semuanya berarir. yang paling dalam bisa sampe selutut kaki jerapah. titik terakhir pemetaan kemarin itu sampe di sump.

14.59: ini jam dimana aku pertama kali seumur hidup masuk gua, ngelewatin sump. panjang atapnya setelah aku ukur sampe ke enam puluh enam sentimeter. lumayan bikin engap untuk pemula kayak aku gini. sempet panik, sampe jatuhin meteran ke dalam air. untungnya bisa ketemu. abis lewatin sump ini baru deh kami mulai pemetaan lagi.

beres semua pemetaan, kamu mulai naik lagi, kimul duluan baru abis itu yona. mungkin udah kecapean banget, yona jadi ilang konsentrasi. drybag yang mestinya di transfer pake tali, malah di jatuhin sama dia. mungkin niatnya biar cepet. tapi kan bahaya. untung aku dan doni yang dibawah, sigap melindungi diri.

malemnya, di basecamp, si hardi dan doni pengen bikin mie, tapi gak mau masak. ngerayu si kimul minta bikinin. awalnya nolak dengan tegas, tapi akhirnya luluh juga karena dia juga pengen. aku mah minta aja. sambil ceritacerita pengalaman hari ini dari dua tim berbeda. setelah itu baru deh kami tidur.

15 juli 2014

selagi hardi rigging di gua keempat ku, gua sipulus. aku nikmatin matahari terbit di timur, dan di barat aku liat bayangan bumi, yang berwarna sedikit gelap di garis horizon. banyak yang belum tau, emangnya udah berapa sering kamu liat langi tanpa ingin tau kedalamannya?

gua sipulus yang paling menarik dari gua yang aku masukin sebelumnya. selain besar dan luas. baru pertama kalinya aku nemu kolam guano yang luasnya delapan kali empat meter. untuk tau kedalamannya aku suruh hardi nyobain agak ke tengah, ya bisa sampe sebetisnya kaki dia deh. baunya, jangan ditanya lagi.

abis tercengang di kolam guano. aku baru sadar,  ada lorong yang awalnya kami kira cuman slop, tapi ternyata vertikal bisa hampir lebih dari dua puluh meter. sayang, peralatan kami gak cukup untuk eksplorasi ke bawah. tali yang kami bawa udah terinstalisasi di pintu awal. akhirnya kami putuskan untuk gak dieksplor dan lanjutin pemetaan chamber yang belum selesai.

di evaluasi dan briefing, sedikit ada perdebatan diantara kami karena beberapa orang merasa bertanggung jawab untuk melanjutkan eksplorasi gua sipulus yang belum selesai di hari berikutnya, padahal besok kami harus melakukan pendataan masyarakat. atas beberapa pertimbangan, ketua tim, doni, putusin untuk stick to the plan.

Selasa, 29 Juli 2014

Catper: Klapanunggal 2

11 juli 2014

jam setengah lima pagi aku baru bangun. lalu, makan sahur yang udah dimasak sama saudaraku yang piket malam itu. ah, gak sadar, disini gak ada listrik jadi gak ada tanda imsak dari masjid, dan aku masih makan sahur dengan santainya. hari ini, gua pertamaku, ujay leadernya aku pengikutnya. nama guanya, gua sigintung.

rumornya gua ini ada lorong vertikal didalamnya. jadi, kami siapsiap bawa tali lima puluh meter dan dua srt set. guanya cukup besar, ada chamber ditengahnya. dan seperti gua kebanyakan, sigintung ini punya lorong yang berlumpur. sebel. setelah explore, akhirnya ketemu lorong vertikalnya, pintunya sempit sekali, jadi si kimul aja yang rigging.

udah keren si kimul rigging ternyata lorong vertikalnya cuman empat meter aja. udah keren si kimul rigging ternyata pas naik akhirnya cukup bridging aja. selain itu, alat srt dan tali kami juga dilapisi lumpur yang tebel. ah, sebel. sebelum pemetaan, kami berempat melakukan sampling biota dalam gua. dapet sekita empat atau lima sampel.

ada satu biota, dinamain si otong, gak tau siapa yang namain, kenapa harus si otong sih? kalau aku yang nemu, mungkin namanya si james atau djokovic.dijalan pulang, saking berlumpurnya alat kami, beratnya jadi nambah dua atau tiga bahkan lima kali lipat dari sebelumnya. jadi aku dan hardi pilih untuk gotong berdua pake kayu panjang. 

lagi beratberatnya ngegendong tas itu, tibatiba ada suara kayak pohon rubuh. eh, ternyata di depan kami, si kimul lagi ngegoler ditanah, entah kenapa dan entah ngapain, tapi pohon di sebelahnya goyanggoyang, kayaknya ada satu gaya yang besar mempengaruhinya. yaudalah, tapi cukup buat kami ketawa. sedikit.

sesampainya di sungai, kami beresberes, nyuci alat juga nyuci diri, ih, liat tali yang udah berwarna coklat jadi mirip cokicoki paling panjang sedunia.

12 juli 2014

aku curiga, penyakit gak bisa tidurku bakal terus terjadi sepanajng malem disini. kayak hari ini, aku gak bisa tidur sampe denger suara yona yang lagi piket buat masak sahur kedengeran. sampe jam makan sahur aku cuman bisa meremmerem gak jelas aja, sambil nunggu dibangunin sama mereka yang piket.

hari ini adalah gua ciorai, aku masih sama hardi. dia yang sekarang jadi leadernya. kami berangkat sekitar jam enam pagi. selagi hardi rigging, aku nikmatin matahari yang baru aja muncul sedikit. sampe akhirnya muncul semua. jam setengah sembilan kami semua baru bisa masuk ke gua ciorai yang dalemnya sekitar lima belas meter.

gua ciorai juga unik, pas kami turun dari tali tepat di chamber gua itu. besar banget. yang unik di tengah chamber itu ada ornamen yang mirip podium. untuk lorong horizontalnya gua ini pendek banget. untuk sampel biota yang kami dapet gak beda jauh sama gua sebelumnya. dan ke sungai setelah penelusuran udah mulai jadi kebiasaan kami.

malemnya, pas banget kita baru mau mulai evalusai dan briefing pak enadang, kepala rt disini ternyata dateng. dengan terpaksa dan ikhlas kami ladenin dia sampe agak malem, sampe beberapa dari kami banyak yang ketiduran disengaja.

13 juli 2014

hari ini aku kebagian pike sama nida saudaraku. artinya aku yang masak sahur. tapi karena aku senior, si nida enggan bangunin aku jam dua pagi. aku baru bangun sendiri jam tiga setelah nida berhasil masak sahur sendiri. sebagai gantinya aku yang nyuci piring, gelas dan alat masak lainnya. maaf ya buat nida.

dua tim udah bergerak dari tadi pagi. sekarang aku sendiri yang harus patroli ke dua gua. ih, hari ini guanya jauh semua: gua cibedahan dan sigoler. untuk ada aulia yang mau nemenin, dia disini lagi susulan mabim caivng. aku aja dia, padahal dia mau pulang ke bandung. pas menuju ke gua, lewatin kuburan kita nyasar dikit.

pas sampai ke gua cibedahan tim doni udah hampir selesai, jadi aku tungguin dulu buat nyamoerin tim hardi setelahnya. di gua sigoler, si hardi juga ternyata udah mau selesai, tinggal beberapa stasiun lagi. tim doni mau nungguin mereka, aku dan aulia pilih pulang ke basecamp aja. sambil nunggu masak malem, aku baca buku terus tidur siang.

oh ya, kamu harus baca buku yang aku baca hari ini. buku yang ditulis rachel carson, judulnya musim bunga yang bisu. kalau judul aslinya 'silent spring'.

Catper: Klapanunggal 1

10 Juli 2014

05.23
khususnya aku, gak bisa tidur dari tadi malem. bukan karena pengen nonton piala dunia. tapi, emang udah penyakitku kalau mau hadapi hari-hari menegangkan juga menyenangkan, pikiranku pasti berhasil dikuasainya. walau gitu, di depanku sekarang tv yang masih nyala, nayangin pertandingan belanda vs argentina dan skor masih imbang.

06.33
kami udah naik bis damri ke leuwi panjang. sekarang, udah kilometer 152. biaya sekali jalan naik bis damri cuman enem ribu tapi aku yang duduk dibelakang juga ngerasain gimana rasanya menunggangi kuda rodeo sepanjang perjalanan, jadi, gak perlu lagi jauh ke spanyol.

09.04
nah, sekarang aku udah pindah bis dari damri ke bis mgi. sekarang dari leuwi panjang ke cibinong. bukan pengalaman rodeo lagi yang aku dapet. cuman bayar tiga puluh ribu, tapi khususnya aku, udah ngerasain gimana dinginnya daratan greenland dan alaska. dingin banget!

11.48
dari bis mgi, kami pindah naik angkot buat dianter sampe sekret linggih alam. dunia belum tau semenjak schumacer pensiun ternyata di indonesia, deket bogor. supir dari timur ini punya kecepatan dan akselerasi yang bikin aku inget pembalap f1 itu. jadi, aku perlu mencoret 1 list dari 'things to do before i die' untuk sekali dalam hidupku disupirin schumacher keliling jerman.

13.52
satu hari pun belum usai dari kegiatan pengembaraan ini. tapi aku udah ngerasain empat pengalaman naik mobil yang bikin aku bilang 'asu'. kali ini mobil bak yang dipaksakan jadi mobil offroad. beberapa kali kami harus turun untuk mengurangi beban di atas mobil dan bantu dorong. tapi, apalah artinya semua ini kalau tanpa dinikmati.

17.34
udah keringetan sepanjang hari. kami berempat pilih buat mandi. gak ada kamar mandi, sungai pun jadi. aku dan tiga bidadari transgender lainnya mau gak mau rtelanjang bulat, dan berebut gayung dari rantang yang cuman satu. sambil berharap selendang kami bertiga gak dicuri.

21.42
malem ini senang sekali, karena terang bulan dan rame bintang. sungguh, warga disini harus bersyukur kenapa sampe hari ini mereka belum bisa nikmati listrik dan nyala lampu. karena sesuatu yang berharaga dari langit masih sangat bisa dinikmati disini.

Telingaku

telingaku,
jauh aku mencarimu,
hingga batas ruang dan waktu.

telingaku,
lama aku menantimu,
hingga lidahku menjelma batu.

telingaku,
kini aku menyadarimu,
tak sembunyi kamu di belakang mataku.
.
karena kamu
adalah yang akan mendengarkanku,
sepanjang waktu.

Maaf (Untukku)

Gambar: princess-of-jannat.tumblr.com


it's time to forgive yourself,
it really is time.
so that you can forgive the world.

Senin, 07 Juli 2014

Si Udin & Evolusi Darwin


ah, gak ada pulang ke rumah tanpa mengeluh. mulai dari suhu kota depok yang tinggi, bikin aku selalu buka baju telanjang dada sepanjang hari dan menguncir atau menjempit rambutku yang gondrong. kadang-kadang bikin aku keliatan kayak jablay dari belakang, katanya. tapi keluhanku lebih dari sekedar alesan suhu, melainkan populasi nyamuk yang melangsungkan dan menumpang hidup di rumah orang tuaku.

gak habis pikir, seumur hidup aku tinggal di rumah orang tuaku. populasi nyamuk disana gak pernah bekurang, apalagi sampe menyentuh angka kepunahan. yang sekarang hampir punah malah: penyu belimbing atau badak jawa, kenapa gak nyamuk aja? aku curiga nenek moyang nyamuk di rumah orang tuaku itu termasuk jenis unggul dijaman purba. sehingga, jadi satu dari sekian jenis yang berhasil lolos dari seleksi alam yang ekstrim.

entahlah, tapi yang jelas. jenis nyamuk di rumah orang tuaku itu adalah salah satu dari filum arthropoda yang hebat. kemampuannya mendeteksi suhu tubuh mangsanya dan kepakan sayapnya yang bisa sampe 450 kepak per detik, juga matanya yang seperti peramal: bisa tau kemana arah tanganku memukul, apalagi ukurannya yang kecil membuat nyamuk jadi salah satu predator yang paling efisien, minimal di rumah orang tuaku.

lebih dari itu, yang aku sebel adalah tanganku yang cuman dua. gak bisa menghabisi nyamuk-nyamuk yang seneng banget berkoloni nyerang badanku. sampe akhirnya, aku beli raket nyamuk listrik yang bisa menyengat sampe ratusan volt untuk mengulang lagi sejarah holocaust jaman perang dunia dua. tapi sayang, itu semua percuma, populasi nyamuk di rumah orang tuaku gak pernah habis, malah makin banyak dan terus tumbuh.


pernah satu waktu ada seekor nyamuk yang bisa terbang lagi padahal udah kena raket listrik sampe terkapar di atas lantai, karena unik dan hebat aku sampe kasih nama buat nyamuk itu: si udin. karena si udin lah aku jadi kepikiran bakal terjadi evolusi yang pernah dibilang sama darwin tentang seleksi alam. dimana yang paling bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya lah yang akan bertahan dan melestarikan jenisnya.

darwin juga bilang, perjuangan untuk bertahan hidup yang paling berat sering terjadi di antara spesies-spesies yang paling mirip satu sama lain. mereka harus berjuang dapetin makanan yang sama. semakin sengit perjuangan untuk bertahan hidup, semakin cepet terjadinya evolusi spesies baru, yang kuat yang akan menang dan bertahan, yang lain mati. dan gak cuman sekedar makanan, faktor reproduksi juga sangat mempengaruhi.

jadi, ketika aku pake raket listrik itu, mungkin malah membuat situasi makin buruk. maksudku, terciptanya seleksi alam buatan yang aku buat sendiri. dan si udin sebagai nyamuk yang berhasil beradaptasi atau lolos dari raket listik bisa menghasilkan keturunun dan berkembang dengan keturunan yang kebal dari sengatan raket listrik dan ini akan terus terakumulasi dan tersimpan dalam gen si udin yang mampu bertahan.

ngeri juga ngebayangin kalau suatu saat nanti keturunan si udin berhasil tumbuh dan berkembang. nyamuk-nyamuk jadi kuat dan kebal sama raket listrik. dan mungkin juga kebal sama obat nyamuk bakar di ruamhmu? tapi... selama nyamuk bukan satwa langka dan dilindungi oleh pemerintah, gak apa lah kalau mau kita habisi.