Jumat, 27 Juni 2014

Hujan Akhir Juni & Puisi SDD


hari ini ada di ujung bulan juni, besok tulat udah bulan juli. aku baru aja pulang dari jatinangor ke depok, rumah orang tuaku. sial, bajuku basah. apalagi sepatuku, kerasa molekulnya sampe sela jari kakiku yang paling kecil juga celana dalamku. hujan di luar besar banget. lidahku gak berhenti menggerutu, karena basah aku gak bisa peluk ibuku. selsai mandi aku melumpuh di atas kasur, aku nontonin hujan yang gak abis-abis dari jendela kamar.

aku pernah baca artikel dimana dikatakan secara ilmiah. penjelasan bilogi yang dikaitkan dengan kajian psikologis. katanya, ketika hujan turun dan langit jadi gelap, ngebuat badan kita menerima vitamin d dari cahaya matahari lebih sedikit. dan ini mempengaruhi seratonin (sebagai neurotransmiter dari sel saraf ke sel target) mengalami penurunan level. kareni ini juga, bisa ngerubah mood seseorang jadi cenderung lebih melankolis.

seratonin juga punya pengaruh besar dengan yang namanya memori. jadi, secara psikologis dalam kondisi melankolis, alam bawah sadar bisa memanggil banyak memori termasuk ingatan tentang masa kecil, keluarga, mungkin juga mantan pacar atau apapun yang pernah kita alami sebelumnya. mungkin sekarang, hujan lagi mengajakku bicara, mau membawa aku ke cerita masa kecil dulu, dua belas tahun yang lalu.


ketika aku, hujan, lapangan rumput dan bola plastik begitu akrab. bermain bersama. sampe aku pun gak ragu buat buka baju, bertelanjang dada. juga bertelanjang kaki, berlari menari mengejar bola yang menggelinding di atas rumput. merelakan molekulnya sembunyi sampe ke sela-sela badanku yang sempit. atau sekedar menjatuhkan diri ke dalam pelukannya yang basah. sampe hujan berhenti, ninggalin baunya yang harum.

bau atau petrichor, yang gak bisa aku lupa. hasil dari kerjasama antara hujan dengan bakteri bernama Actinomycetes yang menghasilkan zat kmia dan beberapa tumbuhan yang mengeluarkan minyak selama periode kering. kombinasi dari senyawa aromatik itu terlepas ke udara dan bereaksi dengan air hujan yang jatuh. jadilah kita bisa cium bau yang disebut 'bau hujan'. bau yang menyenangkan, juga bisa bikin lelah abis main bola hilang.

kayaknya hujan sengaja basahi badanku hari ini dan bawa aku ke dua belas tahun lalu, mungkin dia marah karena aku udah gak pernah ajak dia main bareng lagi. maaf. dan maafku untuk lapangan rumput juga bola plastik. sekarang aku tau hujan kali ini adalah rindu dan keluh dan cemburu. dan terimakasih udah ingetin aku tentang itu. mungkin nanti, ketika aku udah berdamai dengan waktu. jangan segan panggil aku, untuk main lagi kaya dulu.

aku masih melumpuh di atas kasur, sekarang sambil baca buku ibuku, buku puisi karya sapardi djoko darmono. salah satu puisinya yang populer:

hujan bulan juni

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar