Sabtu, 17 Mei 2014

[Catper] Mengarung Jeram


Be brave. Take risks. Nothing can subtitute experience. - P. Coelho

aku adalah mahasiswa yang juga ikut senang sebab hari kamis ini diliburkan karena merupakan hari besar umat budha untuk merayakan waisak. aku dan saudaraku lainnya juga ikut merayakan waisak, dengan cara mengarungi sungai cimanuk di garut. sayang yang ikutan gak banyak, tapi cukup. kami berangkat hari rabu malem. gak sulit buat kami untuk cari tempat tidur, tinggal dateng ke sekre mapala salah satu kampus di garut dengan begitu istirahat malem itu terjamin. dan karena kami ini tamu yang romantis maka, rokok makan dapet pula yang gratis.

udah biasa tidur di atas tanah, karpet yang jadi alas dan selimut yang cuman sarung buat kami udah sangat mewah. ketika yang lain udah pada tidur, kepalaku masih 'liar' ngebayangin besok arung jeram untuk pertama kalinya setelah beberapa bulan cuman titip absen. paling latihan dayung aja di danau kampus. jujur aja aku sebenernya takut buat main air, apalagi di sungai, di cimanuk pula dengan tingkat kesulitan lebih tinggi dari citarum apalagi cuman dibandingin danau kampus. 

ditambah dengan kabar dalam beberapa minggu terakhir ini beberapa mahasiswa yang meninggal ketika sedang arung jeram, entah karena hanyut, banjir bandang atau terjebak dalam jeram besar. dan masalahnya juga aku gak bisa berenang!



tapi justru ini kesempatanku untuk mengatasi rasa takut itu. rasa takut yang sebenernya hanya sebuah perasaan yang gak akan aku ijinkan untuk menang atas diriku kali ini, tapi kuajak ia berdamai. aku kira rasa takut itu perlu ada untuk membuat diriku waspada, terkadang ia justru bisa membantu aku untuk berfikir dengan akal sehat. sebab kita gak akan pernah benar-benar bisa melawan musuh yang selalu mengalahkan kita itu.

jam delapan pagi kami semua udah siap di titik start pengarungan. sisa hujan semalem membuat airnya jadi lebih keruh dari biasanya. mungkin volumenya pun ikut bertambah. salah satu saudaraku bilang kalau dia degdegan dan takut karena ini pengalaman pertamanya di cimanuk. aku masih inget dialog dalam buku coelho kemarin, lalu aku jawab kalau aku sendiri juga takut tapi itu berarti kita merasa senang dengan hidup kita dan itu baik, jadi wajar aja kalu kita ngerasa takut disaat tertentu.

kurang lebih selama lima jam tiga perahu mengarungi jeram-jeram cimanuk, sesekali kami berhenti untuk istirahat di pinggir sungai. gak ada kejadian perahu terbalik, tapi beberapa saudaraku ada yang jatuh ke sungai ketika melewati jeram. beruntung, aku gak jatuh apalagi sampe perahu flip seperti tahun lalu terakhir aku ngarung di cimanuk, flip nya sampe tiga kali! tapi yang buat aku tegang itu ketika perahuku harus terjebak di atas batu atau disebut juga wrap. beberapa kali kami harus turun berdiri diatas batu untuk dorong membebaskan perahu.

flip! (foto tahun lalu)

selain wrap, yang membuatku tegang adalah ketika aku harus hadapi jeram besar di depan yang menunggu dan dengan suara gemuruhnya yang udah terdengar dari jauh seakan siap melahap kami sampe ke perutnya. langsung terlintas di pikiranku beberapa cerita kejadian yang menewaskan mahasiswa di sungai. seketika itu rasa takutku sudah sampe ke titik puncak yang gak bisa dihindari lagi, karena gak ada pilihan lain selain harus hadapi jeram tersebut, pada akhirnya rasa takut itu jadi gak berarti lagi yang tersisa hanya tinggal keyakinan kalau kami akan membuat keputusan yang tepat.

keputusan yang lahir bukan karena tanpa sebab dan perhitungan, tapi kami sudah mempersiapkan diri dengan terus berlatih, membiasakan diri mendayung di atas perahu karet, mempelajari self rescue technique, mempelajari bagaimana maneuvering perahu yang baik untuk memanipulasi arah arus dan belajar percaya pada diri & alat yang kami gunakan. juga, waspada terhadap cuaca. sebagai penggiat alam bebas memang banyak kegiatan kami yang penuh dengan resiko bahkan sampe pada kematian, tapi kami melakukannya bukan untuk cari mati, justru untuk merayakan hidup.

akhirnya, aku berhasil atasi rasa takut itu dan rasa senang yang banyak karena bertambah lagi pengalamanku dan juga pengalaman saudaraku lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar