Selasa, 29 Juli 2014

Catper: Klapanunggal 1

10 Juli 2014

05.23
khususnya aku, gak bisa tidur dari tadi malem. bukan karena pengen nonton piala dunia. tapi, emang udah penyakitku kalau mau hadapi hari-hari menegangkan juga menyenangkan, pikiranku pasti berhasil dikuasainya. walau gitu, di depanku sekarang tv yang masih nyala, nayangin pertandingan belanda vs argentina dan skor masih imbang.

06.33
kami udah naik bis damri ke leuwi panjang. sekarang, udah kilometer 152. biaya sekali jalan naik bis damri cuman enem ribu tapi aku yang duduk dibelakang juga ngerasain gimana rasanya menunggangi kuda rodeo sepanjang perjalanan, jadi, gak perlu lagi jauh ke spanyol.

09.04
nah, sekarang aku udah pindah bis dari damri ke bis mgi. sekarang dari leuwi panjang ke cibinong. bukan pengalaman rodeo lagi yang aku dapet. cuman bayar tiga puluh ribu, tapi khususnya aku, udah ngerasain gimana dinginnya daratan greenland dan alaska. dingin banget!

11.48
dari bis mgi, kami pindah naik angkot buat dianter sampe sekret linggih alam. dunia belum tau semenjak schumacer pensiun ternyata di indonesia, deket bogor. supir dari timur ini punya kecepatan dan akselerasi yang bikin aku inget pembalap f1 itu. jadi, aku perlu mencoret 1 list dari 'things to do before i die' untuk sekali dalam hidupku disupirin schumacher keliling jerman.

13.52
satu hari pun belum usai dari kegiatan pengembaraan ini. tapi aku udah ngerasain empat pengalaman naik mobil yang bikin aku bilang 'asu'. kali ini mobil bak yang dipaksakan jadi mobil offroad. beberapa kali kami harus turun untuk mengurangi beban di atas mobil dan bantu dorong. tapi, apalah artinya semua ini kalau tanpa dinikmati.

17.34
udah keringetan sepanjang hari. kami berempat pilih buat mandi. gak ada kamar mandi, sungai pun jadi. aku dan tiga bidadari transgender lainnya mau gak mau rtelanjang bulat, dan berebut gayung dari rantang yang cuman satu. sambil berharap selendang kami bertiga gak dicuri.

21.42
malem ini senang sekali, karena terang bulan dan rame bintang. sungguh, warga disini harus bersyukur kenapa sampe hari ini mereka belum bisa nikmati listrik dan nyala lampu. karena sesuatu yang berharaga dari langit masih sangat bisa dinikmati disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar