Senin, 23 September 2013

Lindungi Kawasan Karst!

Foto: Skygers

Sesuai dengan Permen ESDM Republik Indonesia No. 17 tahun 2012, bahwa kawasan bentang alam karst memiliki komponen geologi yang unik serta berfungsi pengatur alami tata air dan menyimpan nilai ilmiah, sehingga perlu untuk dilestarikan dan dilindungi keberadaannya dalam rangka mencegah kerusakan guna menunjang pembangunan berkelanjutan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Apa yang tertulis di Permen ESDM tersebut ternyata tidak sesuai dengan apa yang sekarang terjadi di negara kita ini terhadap kawasan karst. Yang terjadi justru kawasan karst semakin terancam hilang karena keserakahan manusia. Penyebabnya adalah faktor ekonomi dan kesalahan persepsi masyarakat akan fungsi kawasan karst. Adanya kesalahan persepsi ini dikarenakan minimnya pengetahuan dan informasi tentang fungsi kawasan karst selain dijadikan lahan pertambangan.
Padahal kawasan karst ini memiliki peran penting bagi ekosistem dan manusia. Antara lain sebagai daerah tangkapan dan penampung air, habitat berbagai satwa yang memiliki tingkat endemisme tinggi yang juga berperan untuk ekosistem dan manusia, bahkan kawasan karst dapat dijadikan lokasi wisata alam, budaya dan ilmiah.
Seperti yang kita ketahui, kawasan karst memang memberikan konstribusi  ekonomi sangat tinggi kepada negara dari penambangan marmer, fosfat dan semen. Tetapi dampak jika penambangan terus berlanjut dikhawatirkan dalam merusak sistem hidrologi setempat yang berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan di kawasan karst. Dalam jangka pendek debu-debu yang dihasilkan selama proses penambangan juga dapat mengancam kesehatan masyarakat.
Jika kita melihat potensi lainnya, seperti yang sudah disebutkan diatas. Salah satunya memiliki peran penting terhadap ekosistem. Kawasan bentang alam karst memiliki biodiversitas atau keanekaragaman hayati yang tinggi, sebut saja burung walet dan kelelawar. Burung walet dapat dimanfaatkan sarangnya yang memiliki nilai jual tinggi. Sedangkan kelelawar memiliki peran pengendali hama tanaman pertanian maupun penyerbukan berbagai jenis tanaman.
Kita juga bisa melihat peran kawasan karst sebagai daerah tangkapan dan penampung air. Banyak sungai bawah tanah yang mengalir dan dapat dimanfaatkan penduduk sekitar untuk dijadikan sumber kehidupan. Gua-gua yang berada di kawasan karst dapat dijadikan lokasi wisata karena bentukan batuan di dalam gua yang unik akibat proses geologi, fauna yang ada di dalamnya pun merupakan daya tarik tersendiri karena memiliki nilai endemisme yang tinggi.
Pemerintah daerah dalam pemanfaatan kawasan karst hendaknya tidak melulu bermotif ekonomi jangka pendek. Seharusnya dapat dimanfaatkan secara proposional tanpa merusak keseimbangan alam.
 Oleh: Syafiq Muhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar