Foto: Skygers
Sesuai dengan
Permen ESDM Republik Indonesia No. 17 tahun 2012, bahwa kawasan bentang alam
karst memiliki komponen geologi yang unik serta berfungsi pengatur alami tata
air dan menyimpan nilai ilmiah, sehingga perlu untuk dilestarikan dan
dilindungi keberadaannya dalam rangka mencegah kerusakan guna menunjang
pembangunan berkelanjutan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Apa yang
tertulis di Permen ESDM tersebut ternyata tidak sesuai dengan apa yang sekarang
terjadi di negara kita ini terhadap kawasan karst. Yang terjadi justru kawasan
karst semakin terancam hilang karena keserakahan manusia. Penyebabnya adalah faktor
ekonomi dan kesalahan persepsi masyarakat akan fungsi kawasan karst. Adanya
kesalahan persepsi ini dikarenakan minimnya pengetahuan dan informasi tentang
fungsi kawasan karst selain dijadikan lahan pertambangan.
Padahal
kawasan karst ini memiliki peran penting bagi ekosistem dan manusia. Antara
lain sebagai daerah tangkapan dan penampung air, habitat berbagai satwa yang
memiliki tingkat endemisme tinggi yang juga berperan untuk ekosistem dan
manusia, bahkan kawasan karst dapat dijadikan lokasi wisata alam, budaya dan
ilmiah.
Seperti yang
kita ketahui, kawasan karst memang memberikan konstribusi ekonomi sangat tinggi kepada negara dari
penambangan marmer, fosfat dan semen. Tetapi dampak jika penambangan terus
berlanjut dikhawatirkan dalam merusak sistem hidrologi setempat yang
berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan di kawasan karst. Dalam jangka pendek
debu-debu yang dihasilkan selama proses penambangan juga dapat mengancam
kesehatan masyarakat.
Jika kita
melihat potensi lainnya, seperti yang sudah disebutkan diatas. Salah satunya
memiliki peran penting terhadap ekosistem. Kawasan bentang alam karst memiliki
biodiversitas atau keanekaragaman hayati yang tinggi, sebut saja burung walet
dan kelelawar. Burung walet dapat dimanfaatkan sarangnya yang memiliki nilai
jual tinggi. Sedangkan kelelawar memiliki peran pengendali hama tanaman
pertanian maupun penyerbukan berbagai jenis tanaman.
Kita juga
bisa melihat peran kawasan karst sebagai daerah tangkapan dan penampung air.
Banyak sungai bawah tanah yang mengalir dan dapat dimanfaatkan penduduk sekitar
untuk dijadikan sumber kehidupan. Gua-gua yang berada di kawasan karst dapat
dijadikan lokasi wisata karena bentukan batuan di dalam gua yang unik akibat
proses geologi, fauna yang ada di dalamnya pun merupakan daya tarik tersendiri
karena memiliki nilai endemisme yang tinggi.
Pemerintah
daerah dalam pemanfaatan kawasan karst hendaknya tidak melulu bermotif ekonomi
jangka pendek. Seharusnya dapat dimanfaatkan secara proposional tanpa merusak
keseimbangan alam.
Oleh: Syafiq Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar